Selasa, Juli 17, 2012

Kau,Aku & sepucuk angpau Merah

Sebagai pembaca, penggemar buku2 Tere Liye, tidak afdol rasanya sebelum membaca buku yang satu ini, Kau, Aku & sepucuk angpau merah:), menceritakan kisah cinta seorang bujang bernama Borno dari kota Pontianak, dengan segala romantisme, keluguan, kerja keras & pastinya pengorbanan buat seseorang yang sangat di cintainya. Mungkin kita sudah sering banget membaca novel-novel bergenre percintaan yang sangaaaat romantis, tapi novel ini bercerita tentang sesuatu yang sangat berbeda di lihat dari sisi manapun, hehehe, mari kita sejenak mengulas novel yang bertebalkan 507 halaman ini :D

* Tokoh central

    Borno : seorang bujang yang akan menjadi tokoh utama dalam novel ini, 
    Mei : seorang wanita cina peranakan yang sangat di cintai Borno, yang merupakan seoarang guru   
    Bang Togar : dari namanya ktahuan sangarnya:) orang yang berkuasa di antara pengemudi    sepit(speed)
    Pak Tua : orang yang sangat di hormati Borno, tempat curhat & selalu memberikan petuah cintanya
    Koh Acong : pemilik toko kelontong, yang hitungannya gak pernah salah :)
    Cik Tulani : pemilik warung makan, yang masih paman jauh Borno
    Andi : sahabat Borno, tapi jgn menceritakan rahasia kepadanya, satu kampung bisa tau wkwkwk
    Daeng : bapak dari Andi
    Dokter Sarah : sahabat Mei, yang merupakan seorang dokter gigi

 * awal kisah di mulai dari TKP (bukan opera van java ya..xixi)

  Bermula dari sebuah kota kecil, Pontianak. Borno yang hanya tinggal dengan ibunya, sepeninggal bapaknya yang telah tiada, Borno pun otomatis menjadi penerus keluarga dalam mencari nafkah, hampir semua pekerjaan udah dia lakoni, mulai dari buruh pabrik karet( pekerjaan pertama setelah tamat SMU), menjadi pemeriksa karcis di dermaga feri (yang sampai membuatnya d musuhi bang Togar & pengemudi2 sepit), menjadi pengemudi sepit(nah pekerjaan inilah yang membuatnya jatuh cinta), menjadi montir di bengkel pak Daeng, hingga mencari kucing tetangga yang hilang (bantuan sukarela) hehehe. 

Setelah tamat SMU, Borno mulai melamar di pabrik karet, yang walaupun bau nya ampun2an, tapi dia tetap semangat, setelah interview, pemilik pabrik pun menerimanya dan berkata, "semoga kau membawa kebruntungan di pabrik ini Borno, tanggal lahir kau bagus sekali, aura wajah & tubuhmu positif, semuanya cocok dengan Fengsui pabrik", hahahaha, ternyata Borno di terima hanya karena "mahkluk" bernama fengshui, tapi Borno tidak masalah, dia selalu tersenyum ikhlas menerima semua pekerjaan nya, namun 6 bulan kemudian, pabrik gulung tikar & Borno pun kehilangan pekerjaannya, ternyata fengsui si pemilik pabrik salah besar :D

Lanjut ke pekerjaan Borno yang lain yang lebih menarik, yaitu sebagai pengemudi sepit di kampungnya,  Sebenarnya awalnya Borno gak mau jadi pengemudi sepit, karena teringat wasiat Bapaknya,namun dorongan dari emaknye, bang togar, dan pak tua  akhirnya Borno menjelani akivitasnya sebagai pengemudi sepit, hari pertama sampe seminggu dia di pelonco bang Togar, mulai dari penumpang yang ogah2an naik sepitnya sampe disuruh ngebersihin jamban di dermaga haha, namun Borno gak masalah, menerima semuanya dengan ikhlas, apalagi ketika bertemu Mei, yang seorang guru magang di kampungnya, seorang gadis berwajah sendu menawan (kata Andi dengan lagunya), yang membuatnya selalu bangun pagi, menunggu jam 07.15 tepat di dermaga, sampe selalu mengambil antrean sepit no 13, biar Mei bisa jd penumpang special di sepitnya hahaha, walopun pekerjaan jadi pengemudi sepit tidak menjanjikan, namun Borno selalu bersyukur bisa mengenal Mei di sepitnya  oohh so sweeeet :)
Ending story mungkin tanpa Borno sadari selama ini, Mei ternyata sudah mengenal Borno sejak dulu, tanpa Borno sadari, Mei memang sengaja menjatuhkan angpau merah di sepitnya, tanpa Borno sadari angpau merah itu merupakan jawaban yang selama ini selalu di tunggu2 olehnya, jawaban mengapa Mei meninggalkannya, mau tahu isi angpau merah Mei, silahkan baca bukunya (promosi xixixi) :).
Akhirnya dengan ketekunan dan kerja keras borno selama ini membuahkan hasil, akhirnya Borno bisa menggapai cita2nya untuk melanjutkan kuliah & mempunyai bengkel sendiri , dan akhirnya kisah cintanya berjalan mulus dengan Mei yang kembali berwajah riang.

Banyak pelajaran kehidupan yang bisa kita ambil hikmahnya, bahkan dari hal-hal kecil yang gak pernah kita bayangin sebelumnya, kisah cinta yang gak muluk2, yang bisa membuat kita terharu, bahkan saya sempat mengambil tissue, tanpa terasa air mata udah jatuh (kisah nyata yo xixixi).

Mungkin gak usah berpanjang-panjang ria menceritakan kisah petualangan cinta Borno di sini, silahkan membeli, meminjam atopun mendownload E-book nya, dan sampai di penghujung cerita, do'a pembaca mungkin sama dengan do'aQ juga, sangat special " Ya Allah, semoga saya bisa mendapatkan "bujang berhati lurus" seperti Borno, amien :D







    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar